Pentingnya Memahami Pola Pergantian Suara Burung Walet dalam Gedung Walet

Banyak petani walet yang gagal memahami pola ini dan terpengaruh oleh keunggulan suara panggil atau suara inap tertentu. Mulai dari waktu adaptasi burung walet dengan suara, serta trik dan teknik rolling suara yang dapat dilakukan juka gedung walet tidak mengalami progress, kualitas sarang burung walet, dan letak sarang yang bersih dan putih akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Kegagalan yang sering dijumpai para petani walet bermula dari ketidak sabaran pemilik dalam melihat perkembangan gedung walet. Ini yang dialami banyak petani walet di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang mudah terpengaruh luar terkait keunggulan suara panggil atau suara inap tertentu. Bahkan sangat mudah mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk sekedar membeli suara walet tersebut. Hampir semua daerah penghasil sarang walet masih memiliki kebingungan akan peran penting suara dalam gedung walet. Maka dari itu kedatangan tim Markaswalet ke Provinsi Riau ini untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana sebetulnya untuk bersikap terhadap perkembangan adaptasi rumah burung walet.


Jangka waktu adaptasi burung walet dengan suara memerlukan waktu 3 – 4 bulan terhitung dari gedung tersebut pertama dibangun ataupun setelah rehab. Kemudian akan dilakukan cek perkembangan burung walet di bulan ke 4 untuk mengetahui beberapa perkembangan seperti penyebaran titik kotoran, penyebaran titik inap, sarang walet polesan, dan sarang walet yang sudah jadi. Dalam masa adaptasi selama 1 tahun tersebut penggunaan suara panggil, suara tarik, suara inap diharapkan agar tidak diganti-ganti. Karena akan mempengaruhi masa adaptasi anakan dan indukan walet yang baru menjelajah gedung walet.

Trik dan teknik rolling suara baik suara panggil maupun suara inap dilakukan jika gedung walet tidak ada progress dalam penyebaran titik inap, sarang walet polesan, sarang walet jadi pada bulan ke 4. Sehingga perlu dilakukan adaptasi ulang dengan suara panggil atau inap yang baru dan sangat dianjurkan untuk mengganti suara panggil dan suara inap. Namun jika ada progress perkembangan walaupun hanya 1-3 titik inap baru, maka dianjurkan untuk tetap memakai suara panggil dan suara inap sebelumnya. Kebanyakan petani walet gagal memahami pola pergantian suara walet ini, hanya asal ada suara walet yang katanya bagus maka suara tersebut langsung dicoba berulang-ulang.


Kemudian kualitas sarang burung walet yang tinggal di perkotaan biasanya berwarna kuning kecoklatan, bahkan ada yang putih beras namun warnanya belang atau bercampur dengan warna lain. Warna yang seperti ini apabila di sarang walet, maka dapat ditebak mengandung kadar nitrit yang sangat tinggi. Dan tentu ini akan mempengaruhi harga jual yang sangat rendah. Sarang burung walet semakin bersih dan putih maka akan sangat higienis dan terbebas dari ancaman-ancaman pencemaran yang lain. Sehingga banyak diminati oleh pembeli di luar negeri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *